Kebangkitan dan Kejatuhan Olympus DAO: Pelajaran dari Proyek Bintang Keuangan Desentralisasi
Dalam dunia Keuangan Desentralisasi, ada beberapa proyek yang bersinar dan singkat seperti meteor. Olympus DAO adalah salah satu contoh, kebangkitan dan kejatuhannya memberikan kita wawasan yang mendalam.
Olympus DAO menciptakan token OHM, yang bertujuan untuk menjadi mata uang cadangan yang stabil nilainya. Berbeda dengan stablecoin tradisional, OHM tidak terikat langsung pada dolar AS, melainkan berjanji bahwa setiap OHM setidaknya didukung oleh 1 DAI sebagai cadangan. Desain ini berusaha untuk mempertahankan daya beli sambil mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional.
Proyek ini mengadopsi beberapa mekanisme kunci:
Bonding: Mengizinkan pengguna mengunci aset untuk mendapatkan OHM, meningkatkan cadangan protokol.
Staking: Pengguna dapat mempertaruhkan OHM untuk mendapatkan imbalan.
Rebase: Mempengaruhi nilai dengan menyesuaikan jumlah pasokan token.
Mekanisme ini saling berinteraksi, menciptakan pertumbuhan yang luar biasa di awal proyek. APY tinggi dari Staking menarik banyak dana, sementara Bonding mengendalikan pasokan token. Hasilnya adalah harga OHM melambung dari 1 dolar menjadi lebih dari 1400 dolar.
Namun, model pertumbuhan ini akhirnya terbukti tidak berkelanjutan. APY yang sangat tinggi menyebabkan tekanan inflasi, dan begitu sentimen pasar berubah, itu memicu penjualan besar-besaran. Selain itu, (3,3) yang awalnya dipromosikan sebagai keseimbangan permainan terbukti memiliki cacat, yang semakin memperburuk kejatuhan.
Pengalaman Olympus DAO mengungkapkan elemen kunci keberhasilan protokol serupa: memberikan imbal hasil tinggi untuk menarik dana, sambil mengendalikan pasokan token untuk mencegah tekanan jual. Namun, ini juga mengungkapkan risiko inheren dari proyek semacam itu: ketergantungan berlebihan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kepercayaan investor.
Bagi investor, berpartisipasi dalam proyek semacam ini memerlukan kehati-hatian yang ekstrem. Meskipun keterlibatan awal mungkin menghasilkan imbal hasil tinggi, hal itu juga disertai dengan risiko besar. Kuncinya adalah untuk menilai keberlanjutan jangka panjang proyek, dan bukan hanya terpesona oleh imbal hasil tinggi jangka pendek.
Kisah Olympus DAO mengingatkan kita bahwa dalam bidang Keuangan Desentralisasi yang berkembang pesat, inovasi dan risiko berjalan beriringan. Ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan penilaian yang hati-hati terhadap dasar-dasar proyek dan prospek jangka panjang sambil mengejar imbal hasil yang tinggi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ProxyCollector
· 9jam yang lalu
Beberapa orang memang benar-benar percaya bahwa OHM dapat mempertahankan nilai jangka panjang.
Olympus DAO: Catatan Kebangkitan dan Kejatuhan: Risiko dan Pelajaran dari Proyek Keuangan Desentralisasi dengan Imbal Hasil Tinggi
Kebangkitan dan Kejatuhan Olympus DAO: Pelajaran dari Proyek Bintang Keuangan Desentralisasi
Dalam dunia Keuangan Desentralisasi, ada beberapa proyek yang bersinar dan singkat seperti meteor. Olympus DAO adalah salah satu contoh, kebangkitan dan kejatuhannya memberikan kita wawasan yang mendalam.
Olympus DAO menciptakan token OHM, yang bertujuan untuk menjadi mata uang cadangan yang stabil nilainya. Berbeda dengan stablecoin tradisional, OHM tidak terikat langsung pada dolar AS, melainkan berjanji bahwa setiap OHM setidaknya didukung oleh 1 DAI sebagai cadangan. Desain ini berusaha untuk mempertahankan daya beli sambil mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional.
Proyek ini mengadopsi beberapa mekanisme kunci:
Bonding: Mengizinkan pengguna mengunci aset untuk mendapatkan OHM, meningkatkan cadangan protokol.
Staking: Pengguna dapat mempertaruhkan OHM untuk mendapatkan imbalan.
Rebase: Mempengaruhi nilai dengan menyesuaikan jumlah pasokan token.
Mekanisme ini saling berinteraksi, menciptakan pertumbuhan yang luar biasa di awal proyek. APY tinggi dari Staking menarik banyak dana, sementara Bonding mengendalikan pasokan token. Hasilnya adalah harga OHM melambung dari 1 dolar menjadi lebih dari 1400 dolar.
Namun, model pertumbuhan ini akhirnya terbukti tidak berkelanjutan. APY yang sangat tinggi menyebabkan tekanan inflasi, dan begitu sentimen pasar berubah, itu memicu penjualan besar-besaran. Selain itu, (3,3) yang awalnya dipromosikan sebagai keseimbangan permainan terbukti memiliki cacat, yang semakin memperburuk kejatuhan.
Pengalaman Olympus DAO mengungkapkan elemen kunci keberhasilan protokol serupa: memberikan imbal hasil tinggi untuk menarik dana, sambil mengendalikan pasokan token untuk mencegah tekanan jual. Namun, ini juga mengungkapkan risiko inheren dari proyek semacam itu: ketergantungan berlebihan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kepercayaan investor.
Bagi investor, berpartisipasi dalam proyek semacam ini memerlukan kehati-hatian yang ekstrem. Meskipun keterlibatan awal mungkin menghasilkan imbal hasil tinggi, hal itu juga disertai dengan risiko besar. Kuncinya adalah untuk menilai keberlanjutan jangka panjang proyek, dan bukan hanya terpesona oleh imbal hasil tinggi jangka pendek.
Kisah Olympus DAO mengingatkan kita bahwa dalam bidang Keuangan Desentralisasi yang berkembang pesat, inovasi dan risiko berjalan beriringan. Ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan penilaian yang hati-hati terhadap dasar-dasar proyek dan prospek jangka panjang sambil mengejar imbal hasil yang tinggi.