Kebijakan tarif memicu guncangan ekonomi, reaksi berbagai pihak berbeda
Baru-baru ini, pasar saham AS terus mengalami penurunan, dan para investor menyadari bahwa tarif tinggi yang baru diperkenalkan sulit untuk dicabut dalam waktu dekat. Pasar berjangka menunjukkan bahwa indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 semuanya mengalami penurunan signifikan, menandakan bahwa perdagangan akan terus tertekan. Dalam hanya tiga hari perdagangan, kontrak berjangka indeks S&P 500 telah turun 15%, dengan nilai pasar yang menguap lebih dari 5 triliun dolar AS.
Sebagian besar rakyat Amerika merasa khawatir tentang kerusakan ekonomi ini. Survei menunjukkan bahwa dukungan terhadap tarif terus menurun, dan ekonomi, pekerjaan, serta perdagangan internasional telah menjadi masalah yang paling membuat masyarakat tidak puas terhadap pemerintah. Lembaga perkiraan swasta dan pasar prediksi telah meningkatkan kemungkinan resesi ekonomi dalam waktu dekat.
Menghadapi keruntuhan pasar saham, pemerintah masih membela kebijakan tarif. Beberapa sekutu dan pendukung juga mulai menunjukkan ketidaknyamanan, menyerukan untuk mempertimbangkan kembali kebijakan perdagangan. Perlu dicatat bahwa Kongres memiliki hak untuk mengesahkan undang-undang baru untuk menghentikan tarif ini. Saat ini, dua undang-undang terkait telah diajukan, tetapi apakah dapat mendapatkan dukungan yang cukup masih menjadi tanda tanya.
Pada saat-saat krusial ini, reaksi dari berbagai faksi politik berbeda-beda. Beberapa orang mengeluarkan pernyataan menentang tarif, sementara yang lain mengambil sikap yang lebih hati-hati dan ambigu. Beberapa bahkan membela kebijakan tarif, mengusulkan untuk menggabungkannya dengan kebijakan lainnya.
Krisis tarif ini memicu diskusi yang lebih luas tentang kebijakan perdagangan dan pemikiran ekonomi. Beberapa komentar berpendapat bahwa situasi saat ini mungkin menyebabkan perubahan sikap publik terhadap perdagangan bebas, yang pada gilirannya mempengaruhi arah kebijakan ekonomi yang telah berlangsung lama.
Bagaimanapun, situasi ekonomi saat ini sedang memburuk dengan cepat, dan semua pihak perlu merespons dengan hati-hati. Arah kebijakan ekonomi di masa depan akan sangat bergantung pada cara penanganan krisis ini dan konsekuensinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasWhisperer
· 07-20 21:47
mempool memberi tahu saya bahwa dip ini belum selesai...
Saham AS terus turun, kebijakan tarif memicu guncangan ekonomi, kapitalisasi pasar S&P 500 menguap sebesar 5 triliun dolar.
Kebijakan tarif memicu guncangan ekonomi, reaksi berbagai pihak berbeda
Baru-baru ini, pasar saham AS terus mengalami penurunan, dan para investor menyadari bahwa tarif tinggi yang baru diperkenalkan sulit untuk dicabut dalam waktu dekat. Pasar berjangka menunjukkan bahwa indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 semuanya mengalami penurunan signifikan, menandakan bahwa perdagangan akan terus tertekan. Dalam hanya tiga hari perdagangan, kontrak berjangka indeks S&P 500 telah turun 15%, dengan nilai pasar yang menguap lebih dari 5 triliun dolar AS.
Sebagian besar rakyat Amerika merasa khawatir tentang kerusakan ekonomi ini. Survei menunjukkan bahwa dukungan terhadap tarif terus menurun, dan ekonomi, pekerjaan, serta perdagangan internasional telah menjadi masalah yang paling membuat masyarakat tidak puas terhadap pemerintah. Lembaga perkiraan swasta dan pasar prediksi telah meningkatkan kemungkinan resesi ekonomi dalam waktu dekat.
Menghadapi keruntuhan pasar saham, pemerintah masih membela kebijakan tarif. Beberapa sekutu dan pendukung juga mulai menunjukkan ketidaknyamanan, menyerukan untuk mempertimbangkan kembali kebijakan perdagangan. Perlu dicatat bahwa Kongres memiliki hak untuk mengesahkan undang-undang baru untuk menghentikan tarif ini. Saat ini, dua undang-undang terkait telah diajukan, tetapi apakah dapat mendapatkan dukungan yang cukup masih menjadi tanda tanya.
Pada saat-saat krusial ini, reaksi dari berbagai faksi politik berbeda-beda. Beberapa orang mengeluarkan pernyataan menentang tarif, sementara yang lain mengambil sikap yang lebih hati-hati dan ambigu. Beberapa bahkan membela kebijakan tarif, mengusulkan untuk menggabungkannya dengan kebijakan lainnya.
Krisis tarif ini memicu diskusi yang lebih luas tentang kebijakan perdagangan dan pemikiran ekonomi. Beberapa komentar berpendapat bahwa situasi saat ini mungkin menyebabkan perubahan sikap publik terhadap perdagangan bebas, yang pada gilirannya mempengaruhi arah kebijakan ekonomi yang telah berlangsung lama.
Bagaimanapun, situasi ekonomi saat ini sedang memburuk dengan cepat, dan semua pihak perlu merespons dengan hati-hati. Arah kebijakan ekonomi di masa depan akan sangat bergantung pada cara penanganan krisis ini dan konsekuensinya.